This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 04 Maret 2013

Cara Menghitung Usia & Masa Kerja

Kali saya akan berbagi informasi tentang rumus excel, dalam hal ini tentang cara menghitung usia dan masa kerja.

Rumus dasar untuk menghitung usia dan masa kerja adalah : "=DATEDIF(TANGGAL AWAL;TANGGAL AKHIR;"FORMAT"

Penjelasan rumus :
1. DATEDIF = format dasar rumus untuk mencari umur dan masa kerja
2. TANGGAL AWAL = diisi dengan tanggal kita lahir atau tanggal dimana kita mula bertugas
3. TANGGAL AKHIR = diisi dengan tanggal hari ini
4. FORMAT = diisi dengan format pencarian perbedaan (tahun (Y/YM), bulan (M/YM), dan hari (D/MD))

Berikut penjelasan tentang FORMAT :
- Y : menghitung perbedaan dalam besaran tahun.
- M : menghitung perbedaan dalam besaran bulan.
- D : menghitung perbedaan dalam besaran hari.
- YM : menghitung perbedaan dalam besaran bulan dengan mengabaikan perhitungan tahun.
- YD : menghitung perbedaan dalam besaran hari dengan mengabaikan perhitungan tahun.
- MD : menghitung perbedaan dalam besaran hari dengan mengabaikan perhitungan bulan dan tahun.

Jika kalian sudah bisa mengerti tentang penjelasan di atas, sekarang kita akan masuk pada contoh pembuatan rumus.

A. Cara Menghitung Usia
Gambar A.1

Rumusnya sebagai berikut :
=DATEDIF(C4;D4;"Y")&" tahun, "&DATEDIF(C4;D4;"YM")&" bulan, "&DATEDIF(C4;D4;"MD")&" hari"
C4 adalah tanggal lahir yang terletak pada kolom C dan baris 4
D4 adalah tanggal sekarang yang terletak pada kolom D dan baris 4. D4 bisa juga kita ganti dengan TODAY() yang berati tanggal hari ini. Jika D4 kita ganti dengan TODAY(), maka rumusnya sebagai berikut :
=DATEDIF(C4;TODAY();"Y")&" tahun, "&DATEDIF(C4;TODAY();"YM")&" bulan, "&DATEDIF(C4;TODAY();"MD")&" hari"

Jika anda ingin membuat secara terpisah seperti gambar di bawah ini :
Gambar A.2

maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Menghitung Tahun : =DATEDIF(C5;D5;"Y")
Menghitung Bulan : =DATEDIF(C5;D5;"YM")
Menghitung Hari : =DATEDIF(C5;D5;"MD")

B. Cara Menghitung Masa Kerja
Untuk cara menghitung masa kerja, rumusnya sama dengan rumus cara mencari umur. Yang perlu kita ganti adalah tanggal awal diganti dengan tanggal awal masuk kerja (TMT/Terhitung Mulai Tanggal)
Lihat contoh gambar di bawah ini :
Gambar B.1
Dari Gambar B.1 di atas saya membuat 2 buah tabel untuk menghitung masa kerja. Tabel atas adalah tabel yang menggunakan kolom Tanggal Sekarang dengan rumus sama seperti rumus mencari usia pada Gambar A.2. Sedangkan tabel di bawahnya adalah tabel mencari masa kerja yang menggunakan rumus TODAY().
Rumusnya seperti ini : Lihat sel E13
=DATEDIF(C13;TODAY();"Y")


Sebagai Catatan :
- Tanda ";" (tanpa tanda petik) bisa kalian ganti dengan "," (tanpa tanda petik) jika kalian menggunakan settingan tanggal Inggris.
- Untuk menghilangkan angka 0 pada perhitungan umur maupun masa kerja, contoh rumusnya adalah sebagai berikut : 
1. Jika ingin menempatkannya dalam satu kolom : =IF(DATEDIF(C5;TODAY();"Y")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"Y")&" Tahun, "&IF(DATEDIF(C5;TODAY();"YM")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"YM")&" Bulan, "&IF(DATEDIF(C5;TODAY();"MD")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"MD")&" Hari")))

2. Jika ingin membuatnya dalam kolom terpisah :
Kolom Tahun isi dengan rumus :
=IF(DATEDIF(C5;TODAY();"Y")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"Y")&" Tahun")
Kolom Bulan isi dengan rumus :
=IF(DATEDIF(C5;TODAY();"YM")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"YM")&" Bulan")
Kolom Hari isi dengan rumus :
=IF(DATEDIF(C5;TODAY();"MD")=0;"";DATEDIF(C5;TODAY();"MD")&" Hari")

Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat. Jika ada yang kurang dipahami, silahkan tulis pertanyaan anda pada kolom komentar di bawah.

Salam Blogger....!!!

Selasa, 29 Januari 2013

Catatanku Sebagai Seorang Penggila Game Football Manager (FM)

Aku mungkin terbilang masih baru dalam bermain game ini. Aku memainkan game ini mulai dari FM 2011, dan saat ini sudah memainkan FM 2012. Sebenarnya pengen main FM 2013, tapi kasetnya gak ada di daerahku (Gorontalo).

Aku memiliki hobi bermain bola dengan posisi sebagai keeper, dan pengalamanku tentang dunia sepak bola terbilang cukup. Namun seiring dengan aku terangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) aku mulai jarang bermain bola bersama teman - teman seusiaku. Aku sekarang malah lebih termotivasi pengen jadi seorang manager tim sepak bola, khususnya dalam meramu strategi.

Dulunya aku sering main game Pro Evolution Soccer (PES) versi PC, tapi aku merasa nggak seru karena pada game ini kita hanya sekedar menentukan formasi dan menempatkan pemain pada posisi yang ada. Sementara pengaturan spesifik mengenai taktiknya nggak ada di game ini. Di FM barulah aku menemukan apa yang seri aku cari, yakni pengaturan secara detail mengenai taktik. Awal aku memainkan game ini aku sering main seperti halnya memainkan game PES yakni membuat formasi dan menempatkan pemain pada posisi yang ada tanpa memberikan tugas kepada pemain secara baik sehingga taktik yang dibangun kadang terlalu bagus. Bahkan aku dicap sebagai pelatih yang tidak konsisten dalam taktik karena sering kali berganti - ganti formasi hanya dalam sebulan, apalagi jika formasi yang aku gunakan aku anggap kurang memberikan kemenangan yang besar buat tim.

Barulah pada FM 2012 ini aku baru mengerti bagaimana caranya merancang sebuah taktik. Bahkan aku sudah bisa merancang taktik tiki taka ala Barcelona dan Timnas Spanyol. Aku sudah memahami secara dalam mengenai taktik ini. Dengan taktik ini predikat sebagai pelatih yang tidak konsisten terhadap taktik mulai sedikit hilang (maksudnya aku dicap oleh komputer sebagai manager yang tidak konsisten lho...hehehe).

Game ini benar - benar membuat aku ketagihan, bahkan setiap nggak ada kerjaan di kantor aku sering memainkan game ini. Jika hari libur, pekerjaanku seharian di rumah hanya main game ini dari pagi hingga pagi sampai nggak tidur semalaman. bahkan ketika setiap hari jum'at (sabtu dan minggu aku libur) sepulang kerja aku langsung buka laptop dan main game ini sampe keesokan paginya. Tidur bentar, siangnya bangun langsung sambung main lagi. Benar - benar membuatku ketagihan banget.

Game ini tidak membuat bosan penggunanya karena game ini tidak memiliki tujuan akhir. Memainkan game ini sampe musim keberapapun nggak akan membuat kita bosan, kecuali jika kita sudah memiliki versi terbaru dari game ini. Pasti versi yang lama bakal ditinggalkan dan mulai bermain game ini dengan versi terbaru. Seperti aku contohnya, aku awalnya bermain game ini dari versi FM 2011. Sejak aku mendapatkan FM versi 2012, FM versi 2011 aku nggak pernah pakai lagi.

Sekedar peringatan buat teman - teman, bermain game ini terlalu sering bisa menyebabkan kecanduan dan malas bekerja. Saran saya, jangan terlalu sering memainkan game ini. Mainkan game ini hanya disaat anda sedang tidak ada aktifitas sama sekali, terutama di hari libur.

Ok, sekian dulu cerita saya tentang game ini. Jika ada yang pengen berbagi cerita, silahkan tuliskan pada kolom komentar di bawah ini.

Salam FM....!!!

Tentang Posisi Attacking Midfielder

ATTACKING MIDFIELDER CENTER
Karena posisinya yang stratregis, pemain yang bermain di 'zona' Attacking Midfieldfield haruslah mampu menjadi dirigen dan inspirator serangan tim.  Pemain ini seharusnya juga tidak canggung dalam urusan mencetak gol, karena ia harus mampu memanfaatkan peluang saat kesempatan itu datang. Maka tak heran jika kebanyakan maestro klasik bermain di posisi ini. Macam - macam role  dalam posisi ini :

Attacking Midfielder :
         Attacking Midfielder standar ini diminta untuk selalu mencari ruang bagi dirinya dan mensupport serangan. Ia bisa saja menyeruak masuk ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol tetapi ia juga bisa diam di ruang kosong strategis untuk menerima umpan dan mengirimkannya lagi ke rekannya yang lain. Seperti halnya Central Midfielder, Attacking Midfielder biasanya tidak mempunyai talenta yang terlalu menonjol dalam atributnya, tetapi ia adalah pemain AMC yang solid dan serba bisa. Dan seperti keterangan di dalam game, dengan tugas Attacking ia akan selalu melihat peluang untuk bisa masuk ke dalam kotak penalti dan mencetak gol dan jika diberi tugas Support maka ia akan mundur sedikit ke belakang menjemput bola atau melakukan tendangan jarak jauh ketika ada peluang untuk itu.
Atribut Kunci:
First TouchTechniqueCreativityFlairDecisions

Advanced Playmaker:
Sangat mirip dengan versi MC dari Advanced Playmaker, kecuali kemampuan untuk bertahan kini semakin sedikit diperlukan. Selain itu versi AMC ini juga akan lebih banyak diam di ruang kosong strategis untuk menerima bola dan mengumpankannya lagi ke siapapun rekannya yang mempunyai posisi terbaik. Posisi AMC adalah merupakan posisi favorit bagi Advanced Playmaker klasik. Ini adalah role dimana Zinedine Zidane bermain sangat mengagumkan pada akhir 90-an dan awal dekade 2000-an. Selain Zidane, pemain hebat lainnya adalah Juan Roman Riquelme dan Didi, sedangkan contoh untuk dewasa ini: Kaka dan Luca Modric. Karena Advanced Playmaker yang selalu bergerak mencari ruang kosong kadang bahkan sampai jauh meninggalkan posisi aslinya, maka jelas ia membutuhkan gelandang lain untuk mensupportnya agar formasi tim tetap kompak atau bisa juga demi kepentingan mempertahankan possesion.

Atribut Kunci:
PassingTechniqueCreativityFlairLong ShotsStrengthFirst TouchAnticipationOff the BallDecisionsDribblingTeamwork

Trequartista (TQ):
Trequartista adalah "penyerang 3/4 lapangan" atau "three-quarter forward"; adalah versi menyerang dari Deep-Lying Playmaker (baca di DMC dan MC). Yang membedakannya dari Advanced Playmaker adalah ia sebetulnya lebih lekat sebagai seorang penyerang dan bukan seorang gelandang. Namun ia juga bukan seorang penyerang murni karena posisinya yang lebih di belakang. TQ memanfaatkan kreativitasnya yang memang tinggi untuk menciptakan peluang bagi gelandang lain maupun striker rekannya.
Karena perannya, seorang Trequartista bisa disebut sebagai gelandang atau juga penyerang sekaligus. Di dalam Football Manager, TQ diberi instruksi untuk 'roaming' dan akan selalu mencari ruang kosong bahkan lebih daripada yang dilakukan seorang Advanced Playmaker. Dengan pemain yang tepat, ini bisa menjadi role yang mematikan. TQ juga menjadi role kunci dengan menjadi 'penyerang bayangan' dalam formasi 4-6-0 seperti yang dilakoni oleh Francesco Totti di AS Roma. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang TQ biasanya hampir tak akan membantu pertahanan timnya kala bertahan.

Atribut Kunci:
CreativityOff The BallPassingTechniqueFlairFirst TouchAnticipationDecisionsDribblingTeamwork

Inside Forward:
Berbeda dengan versi AML/R-nya, Inside Forward versi AMC adalah penyerang yang dimundurkan posisinya. Ia tidak perlu memotong dari pinggir karena ia berangkat sudah dari posisi ini. Contoh jelas role ini adalah di dalam formasi 4-4-1-1, satu pemain di belakang striker biasanya diberikan role Inside Forward yang klasik. Ia akan bergerak (roam)lebih banyak dari seorang Attacking Midfield normal, tetapi sebenarnya jelas ia adalah seorang penyerang yang dimundurkan posisinya. Oleh karena itu ia butuh atribut seorang penyerang seperti Finishing, Composure dan Technique, plus Creativity dan Passing yang baik untuk bisa maju berpartner bersama rekan striker-nya. Role ini mungkin kelihatan seperti seorang Triquartista, bedanya prioritas utama seorang Inside Forward adalah bagaimana mencetak gol; sementara prioritas utama TQ adalah bagaimana merancang peluang gol bagi rekan-rekannya.
Atribut Kunci:
FinishingComposureTechniqueCreativityPassingFirst Touch

Mengenal Posisi Pemain Dalam Sepak Bola


SWEEPER (SW)
Sweeper cenderung terpecah ke dalam dua kategori. Yang pertama adalah bek yang bertahan di posisi terbawah dan bertugas menyapu bola. Yang kedua adalah tipe 'Libero' yang cenderung merangsek ke lini tengah di posisi  gelandang bertahan.  Sweeper adalah satu posisi yang sudah hampir 'punah' dalam sepakbola modern, tetapi masih terus dipakai di tim-tim daerah Balkan dan Italia dimana pertahanan tiga atau lima bek masih sering terlihat.

Sweeper:
Kata ini kembali dipakai untuk membedakannya dengan sweeper menyerang yang lebih cocok dengan nama Libero. Sweeper adalah stopper pertahanan. Biasanya sweeper menjadi bagian dari pertahanan lima bek dan ia berdiri di belakang Centre Back untuk 'membersihkan' semua bola yang lolos dari pertahanan timnya. Biasanya Sweeper adalah pemain yang jauh lebih sering bergerak dibandingkan Centre Back, ia harus bergerak terus untuk menutupi lubang pertahanannya. Tetapi Sweeper tidak harus mempunyai skill teknik yang baik karena tugas utamanya hanya mengawasi, mencium adanya bahaya dan mengusirnya.
Atribut Kunci:
  • Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi
  • Anticipation
  • Positioning
  • Speed & Acceleration (diatas rata-rata Centre Back)
Libero:
Libero adalah 'Ball Playing Sweeper' dalam artian ia adalah sweeper yang menyerang. Saat tim dalam modus bertahan, ia akan berdiri dibelakang Centre Back selayaknya Sweeper biasa. Namun saat ia menguasai bola, ia akan melihat dahulu posisi rekan-rekannya dan mencoba mengumpankan bola kepada rekan gelandangnya yang berada di depan. Oleh sebab itu seorang Libero membutuhkan skill teknik yang lebih baik daripada seorang sweeper normal, selain itu seiring dengan karakternya yang menyerang maka tim juga membutuhkan rekan Centre Back yang dapat menutupi celah yang ditinggalkannya saat ia mungkin masih terperangkap jauh di depan pertahanannya.
Atribut Kunci:
  • Semua atribut Centre Back biasa tetapi tidak harus terlalu kuat dan tinggi.
  • Speed & Acceleration
  • Technique
  • Anticipation
  • Passing
  • Positioning
Defence Centre (DC)
Bagaimana anda menerapkan pemain DC dalam tim anda, akan sangat mempengaruhi bagaimana karakter pertahanan anda secara keseluruhan. Terkadang salah menerapkan role dan duty (tugas) yang tepat bagi DC anda dapat berakibat fatal.
Centre Back adalah posisi yang selalu konstan dalam sejarah sepakbola, tetapi tetap saja ada beberapa cara untuk memainkan peran dalam posisi ini. Mayoritas DC sekarang adalah selalu minimal mempunyai tinggi badan 180cm dan bertubuh sangat kuat, namun tetap saja ada yang bertubuh lebih pendek, lebih lincah dan lebih cerdik. Bagaimana anda menerapkan pemain bertahan dalam tim anda, akan sangat mempengaruhi bagaimana pertahanan anda bermain secara keseluruhan.
DC dapat disetup dengan mempunyai tugas 'Defend', 'Cover' atau 'Stopper'. DC dengan tugas 'Cover' akan bermain sedikit lebih ke dalam (mundur), seperti seorang Sweeper, ia akan berusaha mencoba menghadang bola yang lolos dari garis pertahanan. Pemain 'Stopper' akan lebih agresif dan mengejar penyerang lawan yang menguasai bola dan juga mengusir keluar bola-bola atas dengan sundulannya. Terakhir, pemain 'Defend' adalah Centre Back klasik dimana ia akan melakukan semuanya tanpa spesialisasi seperti Cover maupun Stopper. 

Central Defender:
Central Defender adalah centre back yang 'normal'. Mereka didisain untuk menjadi garis pertahanan terakhir (kecuali anda menerapkan seorang Sweeper), dan biasanya dimainkan bersama seorang centre back lain. Mayoritas centre back di seluruh dunia memainkan peran ini, walaupun demikian penerapan tugas 'Stopper' ataupun 'Cover' akan berefek pada positioning dan seberapa agresif mereka.
Atribut Kunci:
  • Marking
  • Tackling
  • Jumping
  • Anticipation
  • Decisions (ketegasan, keputusan)
  • Strength
  • Consentration.
Ball-Playing Defender:
Ball-Playing Defender (BPD) agak berbeda dibanding Centre Back biasa. BPD diberikan ijin untuk lebih ekspresif dengan membawa bola keluar dari garis pertahanan dan memberikan bola kepada rekan gelandangnya untuk memulai serangan. Sekilas hampir sama dengan Libero, tetapi BPD lebih dibatasi kebebasannya karena tugas bertahannya tetap lebih penting.
Atribut Kunci:
  • Semua atribut kunci Central Defender
  • Pace (kb. langkah. –kkt. Melangkah bolak-balik)
  • Acceleration
  • Passing
  • Creativity
  • Technique
Limited Defender:
Jika anda mempunyai centre back yang tinggi besar, sangat kuat dan sangat agresif tetapi mempunyai kelemahan sangat mencolok di sisi teknik maka anda mungkin bisa menerapkan seorang Limited Defender kepadanya. Dengan keunggulan fisiknya Limited Defender didisain untuk memenangkan duel dan mengamankan bola. Oleh karena itu juga ia tidak perlu memikirkan bola yang diusirnya tersebut harus tepat dikirimkan kepada rekannya untuk memulai serangan balik karena yang penting adalah bola telah dibuangnya ke tempat yang lebih aman.
Atribut Kunci:
  • Strength
  • Jumping
  • Tackling
  • Marking
  • Anticipation
  • Consentration
  • Decisions (minimal diatas rata-rata)
Defense Left / Right
Peranan bek sayap  tumbuh semakin penting di dalam taktik sepakbola modern. Walau masih cukup banyak yang memakai Full Back, tetapi pemakaian bek sayap berjenis Wing Back semakin banyak digunakan oleh tim-tim top Eropa. Tetapi tidak semua pemain bek kita cocok disandangkan role Wing Back dan lebih penting lagi adalah demi kepentingan taktik dimana terkadang peranan full back masih terasa sangat dibutuhkan.
Umumnya 'full back' dapat diberi dua macam peran. Yang pertama adalah peran yang lebih ortodoks dimana menggunakan bek kiri atau kanan sebagai pemain bertahan untuk menjaga pemain sayap lawan. Yang kedua adalah memberikan peran lebih ekspansif untuk mendukung serangan dengan menggunakan skill dribling dan crossing.

Full Back:
Pergerakan ke depan (Forward Run) dan dribling Full Back selalu dibatasi. Mereka cenderung untuk mengumpankan bola kembali kepada rekannya yang lebih kreatif di tengah atau di depan. Mereka mungkin maju sesekali untuk mensupport gelandang sayap saat tim sudah menekan lawan sampai dua pertiga lapangan, tetapi selebihnya mereka hanya akan tetap di belakang untuk menjaga serangan balik lawan dari sayap. Full Back mempunyai Strength dan Tackling yang lebih baik dari Wing Back, juga lebih cepat dan gesit dari Centre Back.
Dewasa ini dalam sepakbola modern, seiring dengan mulai tidak dipakainya gelandang sayap murni, peran Wing Back yang lebih menyerang otomatis lebih disukai. Tetapi ini tidak berarti bahwa posisi ini mulai ditinggalkan orang karena tetap penting untuk mempunyai pertahanan yang solid untuk menghadapi lawan yang mempunyai ancaman serangan sayap mematikan.
Atribut Kunci:
  • Strength
  • Tackling
  • Speed & Acceleration (rata-rata diatas Centre Back)
Wing Back:
Wing Back kini semakin bertambah penting dalam sepakbola modern - khususnya dengan mulai ditinggalkannya posisi sayap murni, maka tugas Wing Back-lah sekarang untuk memberikan pilihan serangan dari sayap. Pemain bek kiri/kanan dewasa ini biasanya terkenal mempunyai kecepatan dan crossingnya, mereka bahkan tak akan canggung untuk dimainkan di posisi gelandang kiri/kanan sekalipun. Tetapi bagaimanapun Wing Back adalah tetap bagian dari pertahanan, mereka harus mempunyai insting bertahan yang baik dan kedisiplinan untuk kembali ke posisi awalnya. Karena itu pula maka Wing Back harus mempunyai stamina dan fitness yang prima, kecepatan, visi, passing dan crossing yang baik.
Atribut Kunci:
  • Stamina
  • Speed & Acceleration
  • Crossing
  • Passing (secukupnya)
  • Creativity (secukupnya)
DEVENSIVE MIDFIELD CENTRE (DMC)
Defensive Midfield Centre (DMC) adalah posisi gelandang yang diharapkan selalu dapat memberikan lapisan ekstra bagi kepentingan pertahanan tim. Namun dalam sepakbola modern, seorang DMC juga dapat menjadi playmaker dan kunci permainan timnya.
Defensive Midfield bermain dibelakan garis normal gelandang yang lain dan memberikan lapisan ekstra pada lini tengah. Tim menjadi lebih kuat menghadapi serangan dan counter lawan. Tetapi walaupun mereka berada di posisi yang lebih dalam tidak berarti bahwa mereka harus bermain secara defensif dan  tidak juga berarti mereka tidak bisa menjadi faktor vital dalam merancang serangan.

Role yang ada dalam posisi DMC: 

Defensive Midfielder:
Defensive Midfielder sebetulnya adalah gelandan tengah normal (MC) tetapi diposisikan lebih di belakang lini tengah. Peran utamanya adalah  memberikan lapisan ekstra (cover) dan ia juga cenderung akan me-marking pemain lawan yang berada di posisi AMC. Dalam keadaan menyerang ia akan lebih banyak mengumpan bola kembali ke rekannya yang lebih kreatif di sekitarnya dan tidak akan menusuk terlau jauh ke depan meninggalkan posisi awalnya. Hampir semua Defensive Midfielder yang ada  selalu diberikan spesialisasi Deep-Lying Playmaker atau Anchor Man karena sulit untuk menemukan Defensive Midfielder yang bisa memainkan kedua peran dengan kemampuan seimbang.
Atribut Kunci:
  • Marking
  • Tackling
  • Positioning
  • Strength
  • Stamina
  • Decisions
  • Teamwork
  • Bravery (keberanian)
  • Determination
  • Work Rate (pekerja keras)
  • Passing
  • Technique
Deep-Lying Playmaker:
Deep-Lying Playmaker (DLP) membutuhkan pemain yang mempunyai kreativitas dan passing sangat tinggi. DLP adalah kunci serangan tim yang menerapkannya. Dengan berposisi lebih di belakang, ia lebih leluasa melihat sekelilingnya dan memberikan umpan-umpan manis dan berkualitas kepada gelandang menyerang atau penyerang rekannya. Biasanya dalam setiap taktik yang menerapkan seorang DLP, akan selalu ditaruh seorang DMC lain yang berperan sebagai pemain jangkar (Anchor) walau tidaklah harus selalu demikan. Kombinasi yang terkenal adalah seperti Pirlo-Gattuso di AC Milan atau Vieira-Makelele di final Piala Dunia 2006. Ini mungkin dikarenakan peran utama DLP untuk menjadi pemain yang kreatif akan lebih baik lagi jika dibantu seorang rekan gelandang lain yang berkarakter bertahan.
Atribut Kunci:
  • Creativity
  • Passing
  • First Touch
  • Decisions
  • Tackling
  • Positioning
  • Strength
  • Stamina
  • Marking
Anchor Man:
Ini adalah spesialisasi lain dari DMC. Anchor Man biasanya adalah pemain yang bertubuh besar, kuat, mempunyai atribut centre back yang bagus (marking, tackling, positioning). Ia menjadikan dirinya sebagai lapisan pertama pertahanan tim dan menghadang gelandang menyerang lawan. Anchor man adalah versi yang lebih tradisional dibandingkan DMC, kadang terkenal pula dengan istilah 'holding midfielder atau 'Makelele position'.
Atribut Kunci:
  • Strength
  • Stamina
  • Positioning
  • Tackling
  • Marking
  • Decisions
  • Bravery
  • Consentration
Midfield Left/Right
Penerapan gelandang berposisi Midfield Left/Right dalam taktik mungkin agak sedikit berkurang dengan mulai bermunculan tim yang menerapkan gelandang sayap langsung di posisi Attacking Midfield (AML/R) seperti formasi 4-2-3-1, 4-5-1 dll. Namun bagi yang menggunakan ML/R, posisi ini adalah salah satu unsur terpenting dalam hampir semua formasi yang menggunakannya, termasuk formasi klasik 4-4-2.

Posisi Midfield Left/Right terdiri dari 3 jenis role:

Winger
Dalam sepakbola klasik winger selalu bermain di posisi penyerang (penyerang kiri/kanan), tetapi saat ini hampir semua winger bermain di posisi Midfield (ML/R) atau Attacking Midfield (AML/R). Winger biasanya mempunyai kecepatan diatas rata-rata, mempunyai dribling yang bagus dan  selalu mencari peluang untuk melakukan crossing. Walau biasanya lemah dalam skil mental (creativity, positioning, flair, anticipation dll.), tetapi seorang Winger mungkin tidak terlalu membutuhkan itu selama mereka mempunyai kecepatan dan dribling yang mematikan. Dan untuk Winger yang mempunyai intelegensi sepakbola yang baik (skil mental) bisa saja mencetak cukup banyak gol dalam satu musim.
Atribut Kunci:
  • Speed
  • Acceleration
  • Dribbling
  • Technique
  • Crossing
Defensive Winger
Defensive Winger adalah salah satu hasil evolusi taktik sepakbola modern. Terkadang mungkin perlu untuk mengcover sayap dengan pemain yang lebih dari sekedar seorang full back. Atau mungkin tim bermain tanpa full back sama sekali (misal: formasi 3-5-2, 3-4-3 dll.) sehingga perlu support dari lebar lapangan. Untuk itulah lahir role Defensive Winger.
Pada kenyataannya Defensive Winger bermain nyaris seperti seorang full back tetapi diposisikan jauh lebih di depan. Pemain dengan role ini mungkin akan jarang menjadi Man Of The Match, tetapi mereka adalah unsur penting dalam menghadapi pertandingan sulit melawan tim yang yang mempunyai serangan mematikan dari sayap. Biasanya efektif dalam tim yang menerapkan Defensive Line dan Pressing yang tinggi, Defensive Winger akan berusaha merebut bola dan mempertahankannya bagi rekannya yang lebih kreatif. Jika diberikan ijin untuk bergerak lebih menyerang maka ia tetap dapat membuat masalah bagi lawan. Pertama ia tetap akan berusaha merebut bola dan baru setelah itu ia akan mencoba berkonsentrasi untuk menyerang lawan.
Atribut Kunci:
  • Crossing
  • Team Work
  • Work Rate
  • Passing
  • Tackling
  • Stamina
  • Strength
  • Aggression (agresi/penyerangan)
  • Decisions
Wide Midfielder
Wide midfielder adalah role yang berada di tengah-tengah antara Winger dan Defensive Winger. Tidak secepat seorang Winger dan tidak terlalu bertahan seperti seorang Defensive Winger, Wide Midfielder juga tidak akan menusuk dan menyayat tajam seperti Winger atau melakukan tackle-tackle penting pada bek sayap lawan seperti seorang Defensive Winger. Namun dengan bermodalkan passing dan crossing yang sangat baik, mereka bisa menekan dengan umpan-umpan yang menusuk pertahanan sayap musuh atau langsung kepada rekan penyerang dan menciptakan peluang gol. Saat tim sedang bertahan, Work rate dan skil mental yang baik dari Wide Midfielder akan berguna dalam melakukan tugas defensif.
Atribut Kunci:
  • Crossing (istimewa)
  • Passing (istimewa)
  • Work Rate
  • Positioning
  • Team Work
  • Creativity
  • Decisions
Central Midfielder:
Posisi Midfield Centre (MC) cukup banyak karena di posisi gelandang tengah tersebut memang banyak variasi gelandang yang bisa diterapkan. Posisi Midfield Centre banyak dianggap sebagai zona terpenting bagi banyak formasi, tidak heran karena biasanya siapa yang menguasai zona ini otomatis akan lebih menguasai jalannya pertandingan.
Total ada 5 Role yang terdapat di dalam posisi Midfield Centre (MC):
Central Midfielder adalah gelandang tengah standar yang mencoba melakukan segalanya tetapi tidak dengan intensitas melebihi normal. Dengan tugas 'Defend' ia akan diam di posisinya dan berlaku sebagai cover di lini tengah. Dengan tugas 'Attack' ia akan bergerak menusuk ke depan dan membantu serangan. Role Central Midfield tidak terlalu mementingkan pemain yang mempunyai talenta istimewa, tetapi lebih kepada pemain yang mempunyai atribut merata dan bisa melakukan semua tugas dengan baik. Seorang Central Midfielder mungkin tidak punya stamina luar biasa untuk berlari box-to-box, kreativitas seorang playmaker atau ketangguhan seorang ball-winning midfielder: tetapi jika dibutuhkan, ia mungkin bisa melakukan semuanya dengan cukup baik selama waktu yang singkat.

Deep-Lying Playmaker:
Sama seperti DLP yang menempati posisi DMC, ia akan mundur sedikit ke belakang untuk 'mencari' bola dan ruang, sebelum mencoba mengirim umpan-umpan manis nan mematikan ke daerah lawan. Namun dengan posisi MC yang berada lebih di tengah, yang biasanya merupakan zona sibuk dan padat, maka seorang DLP membutuhkan strength yang lebih tangguh agar dapat turun sedikit mencari ruang kosong sambil ditempel ketat lawan.
 
Ball-Winning Midfielder:
Ball-Winning Midfielder (BWM) adalah Anchor Man yang berada di posisi MC. Dengan posisi MC yang lebih depan dibanding Anchor Man (DMC), maka butuh skill teknik yang cukup bagi seorang BWM. Lebih merata secara skil dibandingkan Anchor Man, BWM tetap harus tangguh, dapat melakukan tackling, pintar mengambil posisi untuk dirinya, serta ia juga diharapkan dapat melakukan passing yang cukup baik untuk menjaga aliran bola saat timnya menyerang. BWM sangat berguna dalam taktik menyerang ataupun taktik pressing dengan defensive line yang tinggi, saat tim sangat butuh memenangkan duel di daerah lawan dengan cepat. 

Box-To-Box Midfielder (BBM):
Tipe gelandang box-to-box sebetulnya sudah merupakan role yang semakin ditinggalkan sepakbola modern. Karena taktik sepakbola modern yang terinci dan mendetail menyulitkan penempatan seorang gelandang box-to-box yang dinamis tanpa henti didalamnya. Box-to-box Midfielder mempunyai stamina yang luar biasa, ia juga dapat memenangkan duel dan berperan layaknya Ball-winning Midfielder, mengacaukan lawan dengan tiba di kotak penalti untuk mencetak gol penting. Skil teknik dan kejeniusan BBM biasanya bukanlah yang utama dan terbaik di dunia, tetapi kerja keras mereka yang luar biasa bukan hanya menjadi 'perisai' tangguh bagi pertahanan tetapi juga dapat menjadi alternatif serangan yang baik. Untuk itulah BBM hanya diberikan satu duty (tugas) yaitu Support, karena secara natural BBM memang role support sejati, terus membantu baik pertahanan maupun penyerangan.

Advanced Playmaker:
Advanced Playmaker yang berada di posisi MC adalah gelandang playmaker klasik yang mengancam pertahanan lawan menggunakan kreativitasnya dalam menerima dan 'menggunakan' bola demi kepentingan serangan tim. Biasanya Advanced Playmaker membutuhkan seorang gelandang bertahan sebagai partner untuk melapisnya saat ia kehilangan bola karena ia tidak turun terlalu dalam. Ruang adalah kebutuhan utamanya agar ia bisa mengeluarkan 'daya magis'nya. Sedangkan atribut penting dan terutama bagi seorang Advanced Playmaker adalah atribut mental dan teknik. Atribut fisik seperti strength tidaklah terlalu penting baginya, tetapi kecepatan bagi seorang Advanced Playmaker dengan duty Attack akan cukup membantunya saat ia maju berlari ke arah ruang kosong.

Winger:
Posisi Attacking Midfield Left\Right dan Forward Left\Right selalu dianggap orang merupakan salah satu tempat bagi pemain-pemain unik yang biasanya mempunyai skil diatas rata-rata. Walaupun begitu dalam perkembangan sepakbola modern, permainan bertahan dapat pula dimulai dari posisi ini.
Selayaknya pemain di posisi ML/R, Winger adalah pemain yang selalu melihat peluang untuk bisa berlari dengan bola ke depan. Namun kini dengan posisi AML/R atau FL/R, skil untuk bertahan berkurang kepentingannya disini. Sekarang lebih penting bagaimana bergerak tanpa bola serta dapat mengantisipasinya dengan baik, dan jika dibutuhkan, mereka bisa menusuk ke dalam kotak penalti untuk menyongsong umpan crossing atau bisa juga berlari melewati pertahanan lawan dan mencetak gol.
Atribut Kunci:
  • Speed
  • Acceleration
  • Dribbling
  • Crossing
  • Technique
  • Off The Ball
  • Anticipation
Inside Forward:
Alex Ferguson pernah mengatakan bahwa pemain yang menusuk dari lebar lapangan ke tengah lapangan akan jauh lebih berbahaya daripada pemain yang berasal dari tengah dan melebar untuk mencari ruang. Mau buktinya ? Lihat saja Cristiano Ronaldo yang dapat mencetak 42 gol bagi Manchester United pada musim 07/08. Role ini semakin bertambah populer setelah Lionel Messi, Thierry Henry dan Franck Ribery juga terbukti sukses sebagai sayap yang menusuk ke tengah. Inside Forward membutuhkan kecepatan dan skil teknik seperti seorang Winger, ketenangan dan ketajaman seorang striker serta kreativitas yang tinggi. Ketika semua skil ini dapat terpenuhi, maka anda bisa mempunyai seorang Inside Forward yang berbahaya. Apa yang membuat Cristiano Ronaldo menjadi pemain hebat adalah bahwa ia bisa bermain tidak hanya di role ini tetapi juga role Winger klasik karena crossing-nya yang sangat baik. Seorang Inside Forward dapat membuka pertahanan lawan, tetapi jika kedua sayap bertipe sama maka akan dapat menyebabkan berkurangnya pemanfaatan lebar lapangan. Untuk mengakalinya, dapat digunakan Full Back / Wing Back sebagai bek serang dari sayap seperti yang dilakukan Josep Guardiola di timnya Barcelona.
Atribut Kunci:
  • Speed
  • Acceleration
  • Dribbling
  • Technique
  • Composure (Ketenangan)
  • Creativity
  • Off The Ball
Advanced Playmaker:
Versi Advanced Playmaker yang berposisi di sayap ini sebetulnya hampir sama dengan versi MC-nya. Namun, dengan berposisi di sayap menyebabkan pemain membutuhkan kecepatan dan dribbling yang lebih. Dari lebar lapangan, tim akan mencoba mensuplai bola kepada Advanced Playmaker dan ia akan mencoba menggunakan skilnya untuk menciptakan crossing yang akurat. Jika dibutuhkan, ia akan melewati lawannya dahulu sebelum melepaskan umpan tarik, atau ia cukup mengumpan kepada rekannya yang berada di tengah dengan cepat (one-two), atau ia juga bisa mencoba merancang serangan. Role ini bisa dibilang paduan antara Inside Forward dan Winger, dan biasanya diberikan kepada pemain luar biasa kreatif yang dapat bermain di sayap serta bisa menyulitkan full back sekaligus centre back lawan.
Atribut Kunci:
  • Creativity
  • Passing
  • Dribbling
  • Crossing
  • Speed
  • Acceleration 

Taktik Tiki – Taka ala Barcelona FC dan Timnas Spanyol


Kali ini aku mencoba sharing tentang taktik tiki – taka ala Barcelona FC dan Timnas Spanyol. Dalam hal ini aku menerapkannya dalam formasi 2-3-2-3-0 untuk Manchester City dan formasi 2-3-2-2-1 untuk Real Madrid.
Untuk Manchester City sendiri aku sudah 4 musim menjadi manager tim, sementara untuk Real Madrid aku baru masuk menggantikan Jose Mourinho yang memutuskan mundur pada akhir – akhir musim (tersisa 12 kali pertandingan liga sisa).

Sebenarnya formasi ini aku dapat dari internet, namun sedikit aku modifikasi. Aku lupa sumbernya, soalnya udah sebulan lebih yang lalu formasi ini aku peroleh dari internet. Dari sumber yang aku dapat posisi AML, AMC, dan AMR disetting sebagai Inside Forward Attack yang aku anggap kurang menambah daya gedor di area pertahanan lawan.

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai formasi ini, aku pengen menjelaskan sedikit tentang syarat – sarat dalam menerapkan formasi dan taktik ini. Syarat utama dari taktik ini adalah atribut Creatifitas pemain harusnya di atas dari rata – rata, terutama pemain yang diposisikan pada posisi gelandang. Karena pengalamanku sebelum menangani Real Madrid, formasi dan taktik ini aku coba terapkan di Gladbach FC (salah satu club di Liga Jerman) yang waktu itu aku coba selamatkan dari zona degradasi pada posisi 16 klasemen sementara). Karena materi pemain yang kurang bagus dan tingkat atribut creatifitas pemain yang dibawah rata – rata, taktik ini kurang berjalan mulus, pemain lebih banyak kehilangan bola. Meski sempat naik ke posisi 14 klasemen aku memutuskan mundur dari kursi pelatih Gladbach FC setelah dihajar Dortmund dengan skor 0-6 yang membuat tim ini turun lagi ke posisi 16 klasemen. Begitu Jose Mourinho memutuskan mundur dari Real Madrid, aku mencoba menerapkan taktik ini di Real Madrid.

Ok, kita langsung saja pada penjelasan taktik ini. Disini ada 2 formasi berbeda yang aku coba bagi untuk kalian para FM lover’s, namun taktiknya sama.

Pertama – tama yang akan kita bahas adalah Formasi 2-3-2-3-0 untuk Manchester City.

Formasi ini tidak menggunakan striker, hanya menggunakan striker palsu atau biasa dikenal dengan istilah “nomor 9 palsu”. Ketiga Attacking Midfielder berposisi sebagai gelandang serang sekaligus sebagai striker.

Agar lebih jelas, bisa kita lihat gambar di bawah ini :
 Gambar 1 – Team Instructions Man. City

Gambar di atas adalah Team Istructions dari formasi ini. Yang paling utama dalam team instructions ini adalah settingan pada Philosofy (Very Fluid), Strategy (Overload), dan Passing (Short). Untuk Width dan Temponya sebelumnya aku menggunakan settingan default yakni Wide dan Quick, namun karena sering kali kalah dalam ball position makanya aku terpaksa merubahnya seperti gambar di atas.

Berikut  posisi pemain yang ada dalam formasi ini :
1. GK
Disetting sebagai Sweeper Keeper (SK) dengan duty defend dan mentality normal mendekati defend. Creatif Freedom-nya juga disetting normal mendekati little. Pemain yang ditempatkan pada posisi ini mesti memiliki atribut Rushing Out, Reflex, One on One, dan Pace di atas rata – rata.

2. 2 CB
Settingannya juga sama dengan SK, hanya saja untuk clossing down hanya salah satu CB disetting ballance agar pertahanan kita tidak mudah dibuat kocar - kacir menghadapi lawan yang banyak memainkan bola di daerah pertahanan kita, satunya lagi setting sedikit whole pitch. Atau bisa juga kita setting salah satu CB dengan duty Cover. Pemain yang ditempatkan pada posisi ini lebih baik adalah pemain belakang yang memiliki atribut Anticipation, Bravery, Heading, Acceleration, Jumping, dan Concentration yang bagus. Karena formasi ini sebetulnya memiliki kelemahan bisa kebobolan dengan umpan crossing dari sector sayap, makanya memilih pemain belakang dengan atribut diatas tadi adalah solusi untuk menguragi kebobolan dari sector sayap.

3. 2 WB
2 Pemain ini disettng sama dengan duty support dan mentalitynya dibuat normal sedikit mendekati attacking. Passing-nya disetting normal sedikit mendekati direct dengan Cross Aim = Far Post. Tujuannya adalah kedua WB ini diharapkan dapat membuat umpan silang yang bisa mengacaukan pertahanan lawan.

4. 1 DM (Lihat posisi pemain yang dilingkari dengan warna kuning pada gambar 1)
Pemain yang berada pada posisi ini bisa disetting sebagai pemain jangkar (Anchorman) bila menghadapi lawan yang banyak memainkan bola di sektor tengah dan bisa disetting DM dengan duty defend sebagai pemain tengah bertahan yang ditugaskan untuk menjaga salah satu pemain tengah lawan yang dianggap berbahaya, biasanya pemain pada posisi AMC. Pemain ini bila disetting sebagai Anchorman akan sedikit meringankan kerja 2 CB dibelakangnya karena dia akan menjadi barisan pertahanan awal dari serangan lawan sebelum masuk ke area pertahanan CB.

5. 2 MC
Posisi ini bisa diisi dengan kombinasi AP-Support sebagai Playmaker utama dengan BWM-Support, bisa juga dikombinasikan dengan AP-Support sebagai Playmaker utama dengan AP-Attack. Untuk pemain yang ditugaskan sebagai BWM-Support, mentalitynya dibuat normal. Pemain ini bisa menjadi ancaman bagi tim lawan karena pergerakannya yang selalu menusuk dari tengah. Bahkan pemain ini bisa menjadi pencetak gol penentu bagi tim kita. Sedangkan pemain dengan tugas sebagai AP-Attack diharapkan dapat menambah daya gedor ke sektor pertahanan lawan.

6. AML
Pemain pada posisi ini aku setting AP-Attack karena aku kondisikan dengan pemain yang ada (karena kebetulan di Manchester City aku memiliki pemain seperti Neymar, Silva dan Luca Modric. Pemain ini adalah pemain yang aku harapkan bisa memberikan umpan dari sektor sayap sekaligus sebagai pengalih perhatian. Pada dasarnya settingannya yang aku ubah adalah Roam From Position = Yes, Closing Down = Own Half (tergantung dari lawan yang dihadapi, setingan ini berlaku bagi tim lawan yang pemain WB/FB-nya tidak terlalu banyak berkontribusi untuk serangan sehingga tidak perlu mendapatkan pressing ketat), Passing = Mixed (sedikit mendekati direct), Run With Ball = Sometimes, dan Cross From = Mixed. Pengaturan lain - lainnya dibiarkan default saja.

7. AMC
Pemain pada posisi ini aku setting sama seperti AML, namun yang berbeda adalah pada settingan Wide Play = Move Into Channel.

8. AMR
Setingannya juga sama dengan pemain pada posisi AML, namun pemain ini aku tugaskan sebagai Inside Forward (IF-Attack) dan  menjadikannya sebagai target man, serta memberikan sedikit keleluasaan kepadanya untuk selalu mendrible bola (Run With Ball = Often). Jika anda ingin menjadikan target man pada posisi AML, maka setingan-nya dipertukarkan saja, AML disetting dengan settingan AMR dan AMR disetting dengan setingannya AML. tergantung dari kondisi pemain yang ada. Kebetulan aku yang menangani tim Manchester City, aku lebih banya menempatkan David Silva pada posisi ini. Seperti halnya di Barcelona, Lionel Messi berada pada posisi ini. Dan alhasil David Silva berhasil menjadi Pemain terbaik Champions Eropa di musim ke-4 kepelatihanku bersama Manchester City.
 Gambar 2 – D. Silva Award

Selanjutnya kita akan coba lihat seperti apa taktik ini bekerja, lihat gambar 3 di bawah ini yang merupakan Team Report dari 25 pertandingan terakhir Manchester City.

 Gambar 3 – Team Report (Goal Analysis) Man. City

Jika kita lihat gambar di atas, bisa kita lihat area assist yang dilingkari berwarna biru masih menjadi sector lemah dalam formasi ini, ini lebih banyak disebabkan tim yang aku lawan banyak yang menggunakan formasi 4-2-3-1, sementara aku hanya memiliki 1 orang pemain jangkar yakni Fellaini yang harus aku istrahatkan jika melihat kondisinya kurang prima. Sebelumnya area sayap menjadi titik lemah dalam formasi ini, namun sudah aku sedikit minimalisir dengan menarik kedua WB dengan mentality normal. Sementara area assist yang aku lingkari dengan warna merah adalah area assist penghasil gol. Bisa kita kita lihat angka 23, ini adalah hasil assist umpan jauh dari 2 WB. Selanjutnya aku jelaskan kenapa dari 3 posisi AMR, AMC, dan AML hanya satu pemain saja yang aku setting sebagai IF-Attack, ini karena aku mengharapkan 2 pemain lain AML dan AMC tidak hanya menjadi pemain yang selalu menunggu peluang dengan mencari ruang kosong, tapi bisa menjadi pengumpan dan menjadi tipuan bagi pemain bertahan lawan sehingga mereka akan menjadi bingung untuk menentukan pemain mana yang harus dijaga dengan ketat.

Berikut adalah gambar hasil pertandingan awal dan terakhir dari Manchester City :
Gambar 4.1 - Fixture Man. City Bag. 1

Gambar 4.2 - Fixture Man. City Bag. 2

Jika kita melihat pada gambar 4.1, Manchester City beberapa kali mengalami kekalahan, ini disebabkan pemain belum terlalu memahami lebih jauh tentang taktik ini dimana sebelumnya taktik yang aku terapkan sangatlah berbeda jauh dari taktik baru ini. Bahkan aku dipaksa bermain imbang melawan Manchester City pada laga English Community Shield sebelum mengawali pertandingan liga. Namun Manchester City berhasil keluar sebaga juara setelah menang dengan drama adu penalty dengan skor 6-5.

Sementara untuk gambar 4.2, jika kita melihat hasil pertandingan dengan skor yang aku beri tanda titik berwarna kuning adalah kemenangan besar yang aku raih. Untuk skor berwarna merah adalah hasil seri dan kekalahan dengan skor tipis 2-3 dari Chelsea pada partai Final FA Cup. Sedikit aku ceritakan tentang hasil seri dengan Liverpool FC, aku sebenarnya sudah unggul terlebih dahulu dengan skor 2-0 pada babak pertama, namun di babak kedua Liverpool FC berhasil mengejar ketertinggalannya dan membuat hasil menjadi imbang 2-2. Hal ini disebabkan oleh pemain yang aku turunkan adalah pemain lapis kedua yang notabene 2 CB memiliki atribut concentration yang kurang bagus dan ditambah lagi aku harus berkonsentrasi pada pertandingan Final FA Cup melawan Chelsea. Liverpool berhasil membuat skor menjadi imbang hasil umpan silang dari sector sayap. Selanjutnya kekalahan dari Chelsea di partai Final FA Cup disebabkan oleh kartu merah Nigel de Jong pada pertengahan babak kedua sementara aku berusaha mengejar ketertinggalan 1-2 dari Chelsea. Nigel de Jong aku turunkan sebagai DM-Defend untuk mengawal ketat pergerakan Juan Matta pada posisi AMC. Bahkan aku harus tertinggal 1-3 setelah Nigel de Jong mendapatkan kartu merah tersebut. Aku hanya berhasil menciptakan gol pada menit ke 89 setelah aku memutuskan memasukkan Samir Nasri pada posisi MCL dengan tugas sebagai AP-Attack di menit ke 85, dan Samir Nasri berhasi menjadi pencipta gol tersebut. Hasil ini sebenarnya membuatku sempat terpukul setelah 3 musim berturut – turut Manchester City selalu menyapu bersih semua gelar, kecuali di musim ini trofi FA Cup harus aku relakan untuk dibawa oleh Chelsea ke Stamford Bridge.

Selanjutnya kita akan membahas tentang formasi 2-3-2-2-1 untuk Real Madrid.

Sebenarnya taktik yang aku gunakan dalam formasi ini tidak jauh berbeda dengan formasi 2-3-2-3-0 di Manchester City. Perbedaannya hanya pada pemain yang dijadikan sebagai target man. Jika pada formasi 2-3-2-3-0 target man adalah pemain pada posisi AMR atau AML, pada formasi ini target man-nya berada posisi Striker yang aku setting sebagai Attacking Forward. Setingannya juga sama sengan setingan AMC pada formasi 2-3-2-3-0. Posisi AMR juga setingannya sama seperti settingan pada posisi AMR di formasi 2-3-2-3-0 karena pada posisi ini aku menempatkan C. Ronaldo yang terkadang aku jadikan sebagai target man untuk membuat lawan sulit membaca taktik yang aku coba terapkan.

Mari kita coba lihat gambar di bawah ini :
 Gambar 5 – Team Instructions R. Madrid

Coba anda perhatikan tanda lingkaran berwarna kuning, merah dan biru serta tanda centang berwarna merah pada gambar 5 di atas. Pemain yang aku lingkari dengan warna kuning adalah 2 pemain MC yang salah satunya aku beri tugas sebagai Playmaker utama. Salah satu diantaranya bisa saja disetting sebagai BWM-Support/Defend atau AP-Attack. Sementara AMR dimana CR7 aku tempatkan pada posisi ini yang terkadang aku beri tugas sebagai target man (setting IF jika di jadikan sebagai target man). Dan pemain yang aku beri lingkaran berwarna biru adalah pemain kunci dalam taktik ini. Pemain inilah yang aku harapkan dapat mencetak gol dengan tugas sebagai Advanced Forward (AF-Attack). Selanjutnya kita lihat Focus Passing yang aku beri tanda centang berwarna merah pada sisi kiri gambar ini. Aku sengaja memilih Down Left Flank agar CR7 (AMR) lebih leluasa mencari ruang gerak dan tidak mudah untuk dijaga ketat oleh pemain belakang lawan. Strategi ini aku terapkan apabila target man-nya adalah pemain pada posisi AMR. Dan kita setting Focus Passing = Down Both Flank jika target man kita adalah striker(AF).

Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini :
Gambar 6 – Past Position R. Madrid

Gambar di atas adalah past position Real Madrid. Lihat kotak berwarna kuning, ini adalah area dimana aku menjadi pelatih Real Madrid. Start dari posisi 6 setelah ditinggalkan Jose Mourinho yang memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Real Madrid, aku berusaha mencoba bekerja keras membuat Madrid bisa finish di posisi kedua klasemen di bawah Barcelona dengan selisih point 16 angka. Cukup dramatis sebenarnya perjuangan ini. Ini menjadi satu prestasi yang cukup bagus dalam mengawali karirku bersama Real Madrid.
 Gambar 7 – Fixture R. Madrid

Pada gambar di atas (lihat kotak berwarna merah) dimana aku belum mencoba menerapkan taktik ini untuk Madrid dikarenakan taktik yang coba aku rancang belum sepenuhnya dipahami oleh pemain. Sementara aku masih menggunakan formasi yang pernah digunakan oleh Jose Mourinho (formasi 4-4-2). Pada kotak kuning baru formasi dan taktik ini coba aku terapkan meskipun pemain belum terlalu paham dengan taktik ini, aku mencoba memaksakannya. Dan alhasil pada awal penerapan taktik ini berhasil meraih kemenangan 4-0 melawan At. Madrid dan 2-0 melawan Arsenal pada partai Perempat Final Liga Champions leg pertama. Selanjutnya hanya bermain imbang 2-2 melawan R. Sociedad di partai Liga BBVA. Yang sangat mengesankan adalah hasil pertandingan melawan Arsenal pada leg kedua partai Perempat Final Liga Champions (lihat skor yang aku beri tanda titik berwarna kuning) dimana aku berhasil menang agregat 7-6 meski kalah dengan skor 5-6 pada leg kedua ini. Sedikit aku ceritakan tentang serunya pertandingan melawan Arsenal di leg kedua Partai Perempat Final Liga Champions. Aku yang mencoba menerapkan taktik yang sama seperti yang aku terapkan pada leg pertama ternyata sudah terbaca oleh Arsenal dengan titik kelemahan ada pada sector sayap. Bahkan 5 dari 6 gol yang tercipta dari Arsenal adalah hasil crossing dari sector sayap. Aku dipaksa tertinggal lebih dahulu pada menit ke 2 babak pertama baru berjalan dan berhasil membalas dengan 2 gol berturut – turut pada menit ke 14 dan menit ke 18. Dua menit berselang gol tercipta oleh Arsenal pada menit ke 20 yang membuat skor imbang 2-2 hingga babak pertama usai. Pada babak kedua akupun dipaksa tertinggal lebih dahulu pada awal –awal babak kedua yang kemudian aku samakan lagi selang 5 menit kemudian menjadi 3-3 setelah gol Arsenal tercipta. Aku dipaksa tertinggal 4-3 setelah Arsenal mencetak gol ke-4 berkat hadiah penalty dari wasit. Selanjutnya skor saling kejar mengejar hingga aku dipaksa menelan kekalahan 5-6. Meski kalah Real Madridku berhasil lolos ke Semi Final Liga Champions melawan Barcelona FC. Pada putaran ini khususnya pada leg pertama aku berhasil mempecundangi Barcelona dengan skor 6-3 menggunakan taktik yang sama. Namun harus kalah dari Manchester City yang juga asuhanku yang menggunakan formasi 2-3-2-3-0 dengan skor 2-4 pada partai Final Liga Champions (dalam hal ini sebenarnya aku ingin mencoba melihat mana formasi yang lebih bagus). Kekalahan ini sebenarnya disebabkan Tim Manchester City sudah lebih memahami taktik ini dibanding R. Madrid karena Manchester City sudah menerapkan taktik ini sejak awal musim. Faktor penyebab kekalahan yang lainnya lagi adalah 3 hari sebelum partai Final ini pemain R. Madrid sudah banyak mengalami kelelahan fisik ketika melawan Sevilla pada partai Final Spanish Cup, sementara Manchester City melakoni pertandingan terakhirnya 1 minggu sebelum partai Final Liga Champions ini.

Nah, ada yang tertarik menggunakan taktik ini..?? Jika ada, silahkan anda download pad link yang ada di bawah postingan ini. Apabila ada hal – hal yang belum dipahami atau kurang dimengerti atau juga pengen berbagi/sharing pendapat, silahkan anda tuliskan pada kotak komentar di bawah ini. Insya Allah akan saya jawab.

Salam FM….!!!

Note :
  •        Formasi/taktik yang aku upload adalah taktik terakhir setelah sedikit aku sempurnakan mengingat kelemahan taktik dan formasi ini berada pada sector sayap.
  •          Formasi dan taktik ini masih sangat jauh dari kesempurnaan terutama dari segi ball position. Namun saya mengharapkan dengan penjelasan di atas dapat membuat anda paham membuat taktik dan mampu berkreatifitas membangun taktik sehingga taktik ini akan lebih sempurna lagi di tangan anda.
  •          Ingat…!!! Taktik ini akan jauh lebih manjur jika syarat – syarat yang sudah aku utarakan di awal postingan ini bisa dipenuhi.

Link Download, klik disini. File telah aku satukan dalam sebuah folder yang aku zip beserta tulisan/postingan ini sebagai panduan anda, dan bisa anda buka menggunakan aplikasi Winrar/Winzip atau 7zip. Ukuran file + 6 MB (5,85 MB).